Searching...
Rabu, 03 Juli 2013

Ziarah Kubur Yang Ternoda


Dalam hadits shahih, Nabi telah melarang umatnya membuat bangunan di atas kuburan, mengapurinya, menulis di atasnya, dan menginjaknya. Akan tetapi, banyak kaum Muslimin yang justru melakukannya. Nabi pernah mengutus Ali bin Thalib untuk meratakan setiap kuburan yang tampak menonjol dan menghancurkan setiap patung. Namun sekarng, patung-patung dengan segala modelnya dipajang di jalanan, dan kuburan dibangun bagai istana, lengkap dengan kubah dan mihrabnya.
Nabi juga melarang untuk menjadikan kuburan sebagai tempat berkumpul dan melakukan perayaan, akan tetapi, banyak kaum Muslimin datang ke kuburan dengan membawa makanan, bahkan hewan ternak untuk disembelih di sana. Tidak jelaskah semua peringatan Nabi? Banyak tata cara ziarah kubur, dan tujuan-tujuan, serta adab-adab yang menodai ziarah yang disyariatkan, hingga menjadikannya sebagai kemungkaran yang paling mungkar.
Semua ini termasuk perbuatan-perbuatan yang menyebabkan ziarah kubur menjadi ternoda; bisa berupa noda bid’ah, bahkan noda syirik. Padahal, Nabi telah membimbing kita bagaimana cara berziarah kubur yang benar, dan tujuan dari berziarah, disertai adab-adab-nya, agar diridhai Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagai suatu ibadah dan dapat mendatangkan manfaat bagi yang berziarah maupun yang diziarahi.
Dan buku ini mengulas secara apik dan luas segala hal yang berkaitan dengan ziarah kubur; agar benar sesuai Syariat, dan tidak ternoda dengan kebatilan dan kesyirikan.

Penulis: Muhyiddin al-Barkawi
Penerbit: Darul Haq
Ukuran: 14 x 21 cm
Tebal: 122 hlm
Berat: 0,3 kg 

Harga:  Rp. 16.000

Pemesanan sms ke :  083867717915
format : kode/judul buku (jmlh) # nama-almtkrm


0 komentar:

 
Back to top!