Searching...
Kamis, 14 Juni 2012

Mendung Tak Bermalam


Segelas kopi pahit akan terasa nikmat bila direguk dengan mengulum bongkahan kecil gula aren yang manis kemanis. Ia akan menjadi bencana bila diteguk sendirian, apalagi ditemani kudapan yang tak mengundang selera, yang hambar, atau bahkan separuh pahit tak ubahnya kopi itu sendiri.
Derita juga berseni, bila dinikmati dengan selera bahagia. Ada segolongan orang yang menjadi pujangga, meski hidup di kumpulan para gembel yang tak tentu soal makan, dan tidur beralas koran. Tak sedikit kaum bijak bestari lahir dan tumbuh dewasa, di tengah kerumunan manusia yang kumuh dan berjiwa rendah. Namun juga banyak manusia berjiwa setan lahir di komunitas yang hidup dengan menjunjung pilar-pilar agama.
Yang manakah kita, mari berkaca pada kisah apik, unik dan menggelitik dalam buku ini. Selamat menyimak, resapi sensasi indahnya, dan tersenyumlah, sebagaimana mereka!

Mendung Tak Bermalam
Penulis Abu Umar Basyir
Penerbit Shofa Media Publika
Ukuran 12,5 x 15,5 cm
ISBN 979-179-227-1
BERAT : 300 GR

HARGA RP. 35.000,-


0 komentar:

 
Back to top!