Searching...
Jumat, 15 Juni 2012

Terputusnya Wahyu dari Langit


Abu umar bin abdul barr berkata: “Rasulullah telah berkata benar, karena musibah dengan meninggalnya Rasulullah lebih besar dari pada setiap musibah yang menimpa seorang muslim setelah Rasulullah sampai hari kiamat, terputusnya wahyu dan matinya kenabian. Dan kejelekan yang pertama kali muncul adalah dengan murtadnya bangsa arab dan selain mereka. Dengan meninggalnya Rasulullah ini adalah awal terputusnya kebaikan dan awal berkurangnya kebaikan.” Rasulullah bersabda: “Bintang adalah pengaman langit. Jika bintang telah sirna maka tibalah apa yang telah dijanjikan atas langit. Aku adalah pengaman bagi para sahabatku, jika aku telah tiada maka tibalah apa yang telah dijanjikan atas umatku.” Para pembaca yang budiman ! Rasulullah telah tiada. Para sahabat juga telah meninggalkan kita. Bukankah janji Allah dan Rasul-Nya adalah pasti ? Tidakkah kita ingat dengan sabda Rasulullah yang lain, “Bagaimana keadaan kalian nanti, ketika fitnah menyelimuti kalian hingga orang dewasa menjadi renta dan anak kecil menjadi dewasa?” Sungguh wafatnya Rasulullah adalah musibah yang paling besar. Namun ironisnya banyak kaum muslimin yang menganggapnya bukan sebagai musibah. Wal’iyadu billah. Karena dahsyatnya musibah ini, maka tidak heran bila rasulullah memerintahkan kepada kita untuk terus menerus mengingat musibah itu. Sudahkan kita mengetahui bahwa wafatnya Rasulullah adalah musibah yang paling besar? Tahukah kita musibah apa yang akan kita dapatkan setelah wafatnya Rasulullah? Dan tahukan apa yang harus kita lakukan setelah wafatnya rasulullah ? Buku ini akan menuntun anda untuk menemukan jawabannya.

Penulis : Syaikh Majdi Muhammad Asy-Syahawi
Penerbit : At-Tibyan
Size : 20,5 x 14 cm
Hal : 148 hal.
Berat : 190gr

Harga : Rp. 23.500,-

0 komentar:

 
Back to top!