Abu umar bin abdul barr berkata: “Rasulullah telah berkata
benar, karena musibah dengan meninggalnya Rasulullah lebih besar dari pada
setiap musibah yang menimpa seorang muslim setelah Rasulullah sampai hari
kiamat, terputusnya wahyu dan matinya kenabian. Dan kejelekan yang pertama kali
muncul adalah dengan murtadnya bangsa arab dan selain mereka. Dengan
meninggalnya Rasulullah ini adalah awal terputusnya kebaikan dan awal
berkurangnya kebaikan.” Rasulullah bersabda: “Bintang adalah pengaman langit.
Jika bintang telah sirna maka tibalah apa yang telah dijanjikan atas langit.
Aku adalah pengaman bagi para sahabatku, jika aku telah tiada maka tibalah apa
yang telah dijanjikan atas umatku.” Para pembaca yang budiman ! Rasulullah
telah tiada. Para sahabat juga telah meninggalkan kita. Bukankah janji Allah
dan Rasul-Nya adalah pasti ? Tidakkah kita ingat dengan sabda Rasulullah yang
lain, “Bagaimana keadaan kalian nanti, ketika fitnah menyelimuti kalian hingga
orang dewasa menjadi renta dan anak kecil menjadi dewasa?” Sungguh wafatnya
Rasulullah adalah musibah yang paling besar. Namun ironisnya banyak kaum
muslimin yang menganggapnya bukan sebagai musibah. Wal’iyadu billah. Karena
dahsyatnya musibah ini, maka tidak heran bila rasulullah memerintahkan kepada
kita untuk terus menerus mengingat musibah itu. Sudahkan kita mengetahui bahwa
wafatnya Rasulullah adalah musibah yang paling besar? Tahukah kita musibah apa
yang akan kita dapatkan setelah wafatnya Rasulullah? Dan tahukan apa yang harus
kita lakukan setelah wafatnya rasulullah ? Buku ini akan menuntun anda untuk
menemukan jawabannya.
Penulis : Syaikh Majdi Muhammad Asy-Syahawi
Penerbit : At-Tibyan
Size : 20,5 x 14 cm
Hal : 148 hal.
Berat : 190gr
Harga : Rp. 23.500,-
0 komentar:
Posting Komentar